skip to main |
skip to sidebar
Crop circle atau pola lingkaran yang terbentuk di atas lahan pertanian sempat membuat heboh masyarakat Bantul dan Yogyakarta pada awal 2011. Mereka yakin pola lingkaran itu bukan buatan manusia. Namun beberapa orang menduga crop circle itu ulah mahasiswa iseng.
Terlepas dari masalah crop circle itu buatan UFO dan alien atau manusia, seorang fisikawan Amerika menyatakan bahwa fisika ada di balik rahasia pembuatan pola lingkaran pada lahan pertanian tersebut. Richard Taylor, Direktur Materials Science Institute di University of Oregon, mengungkapkan hal itu dalam Physics World edisi Agustus. Taylor menggunakan sudut pandang obyektif dan serius terhadap fenomena crop circle, yang dianggap sebagai topik di luar pemahaman ilmiah.
Ketika fenomena crop-circle global berkembang sejalan dengan kemajuan dalam bidang sains dan teknologi, Taylor mencatat bagaimana fisika dan seni berkolaborasi memproduksi pola crop circle yang luar biasa dan lebih spektakuler, tapi tetap mempertahankan misteri pola lingkaran tersebut.
Desain crop-circle saat ini jauh lebih rumit dibanding sebelumnya, menampilkan 2.000 bentuk berbeda. Analisis matematika mengungkapkan penggunaan garis-garis konstruksi, tak kasatmata, yang digunakan untuk merancang pola-pola itu, meski bagaimana sebenarnya crop circle itu dibuat masih menjadi pertanyaan.
Menurut Taylor, fisika berpotensi menjawab pertanyaan tersebut. Para seniman crop circle kemungkinan menggunakan Global Positioning System (GPS) selain laser dan microwave untuk menciptakan pola mereka, menyingkirkan tali, papan kayu, dan kursi yang biasanya digunakan untuk membuat crop circle.
Microwave dapat digunakan untuk membuat batang gandung atau padi rebah dalam posisi horizontal. Teknik ini dapat menjelaskan kecepatan dan efisiensi sang seniman serta detail luar biasa yang ditunjukkan beberapa crop circle.
Bahkan ada sebuah tim riset yang mengklaim dapat mereproduksi kerusakan rumit yang terlihat pada tanaman crop circle dengan menggunakan magnetron genggam, yang diambil dari oven microwavedan baterai 12V.
"Seniman crop-circle tidak akan membeberkan rahasia mereka begitu saja,” kata Taylor. “Mereka akan terus melanjutkan warisan seni berorientasi sains ini.”
Editor Physics World Matin Durrani menyatakan, “Mungkin aneh melihat seorang fisikawan seperti Taylor mempelajari crop circle. Tapi dia hanya mencoba bertindak seperti peneliti yang baik dengan memeriksa bukti desain dan konstruksi crop circle tanpa hanyut dalam pro-kontra UFO, alien, dan berita palsu.”
Semua tentang Fisika & Matematika.. jangan lupa tinggalkan jejak ^^
Laman
Senin, 13 Februari 2012
Ada Fisika Di Balik Seniman Crop-Circle
Crop circle atau pola lingkaran yang terbentuk di atas lahan pertanian sempat membuat heboh masyarakat Bantul dan Yogyakarta pada awal 2011. Mereka yakin pola lingkaran itu bukan buatan manusia. Namun beberapa orang menduga crop circle itu ulah mahasiswa iseng.
Terlepas dari masalah crop circle itu buatan UFO dan alien atau manusia, seorang fisikawan Amerika menyatakan bahwa fisika ada di balik rahasia pembuatan pola lingkaran pada lahan pertanian tersebut. Richard Taylor, Direktur Materials Science Institute di University of Oregon, mengungkapkan hal itu dalam Physics World edisi Agustus. Taylor menggunakan sudut pandang obyektif dan serius terhadap fenomena crop circle, yang dianggap sebagai topik di luar pemahaman ilmiah.
Ketika fenomena crop-circle global berkembang sejalan dengan kemajuan dalam bidang sains dan teknologi, Taylor mencatat bagaimana fisika dan seni berkolaborasi memproduksi pola crop circle yang luar biasa dan lebih spektakuler, tapi tetap mempertahankan misteri pola lingkaran tersebut.
Desain crop-circle saat ini jauh lebih rumit dibanding sebelumnya, menampilkan 2.000 bentuk berbeda. Analisis matematika mengungkapkan penggunaan garis-garis konstruksi, tak kasatmata, yang digunakan untuk merancang pola-pola itu, meski bagaimana sebenarnya crop circle itu dibuat masih menjadi pertanyaan.
Menurut Taylor, fisika berpotensi menjawab pertanyaan tersebut. Para seniman crop circle kemungkinan menggunakan Global Positioning System (GPS) selain laser dan microwave untuk menciptakan pola mereka, menyingkirkan tali, papan kayu, dan kursi yang biasanya digunakan untuk membuat crop circle.
Microwave dapat digunakan untuk membuat batang gandung atau padi rebah dalam posisi horizontal. Teknik ini dapat menjelaskan kecepatan dan efisiensi sang seniman serta detail luar biasa yang ditunjukkan beberapa crop circle.
Bahkan ada sebuah tim riset yang mengklaim dapat mereproduksi kerusakan rumit yang terlihat pada tanaman crop circle dengan menggunakan magnetron genggam, yang diambil dari oven microwavedan baterai 12V.
"Seniman crop-circle tidak akan membeberkan rahasia mereka begitu saja,” kata Taylor. “Mereka akan terus melanjutkan warisan seni berorientasi sains ini.”
Editor Physics World Matin Durrani menyatakan, “Mungkin aneh melihat seorang fisikawan seperti Taylor mempelajari crop circle. Tapi dia hanya mencoba bertindak seperti peneliti yang baik dengan memeriksa bukti desain dan konstruksi crop circle tanpa hanyut dalam pro-kontra UFO, alien, dan berita palsu.”
Blog Archive
-
▼
2012
(14)
-
▼
Februari
(14)
- Misteri Bilangan Lubang Hitam : 123
- Filosofi Matematika : Rahasia Dibalik Hukum Plus M...
- Rahasia Dibalik Kecerdasan Orang Yahudi
- Angka Unik Dibalik Rahasia Perhitungan Matematika
- Rahasia Matematika Dibalik Sholat
- Rahasia Di Balik Fisika
- Tips Mengingat Rumus Fisika
- Ada Fisika Di Balik Seniman Crop-Circle
- Rumus Fisika Untuk Menangkal Santet Dan Jin
- Asal Usul Huruf Alphabet
- Asal Usul Angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
- 12 Tips Menyukai Matematika
- Rahasia Sulap Matematika 4 Angka
- Misteri angka 4 Romawi di Rumah Gadang Sumatra Barat
-
▼
Februari
(14)
Diberdayakan oleh Blogger.
Mengenai Saya
- Aulia Ayu .S.
- Hello ^^ Aulia Ayu Suryanitha in here ^^ you can call me Nitha ^^
Followers
My facebook
Copyright (c) 2010 Petualangan Ilmuku. Design by WPThemes Expert
Blogger Templates, Grocery Coupons and Daily Fantasy Sports.
0 komentar:
Posting Komentar